Kaweruh I

Memperhatikan sebuah peristiwa besar manusia, manusia diciptakan dengan segala rasa cinta dan ketentuanNya. Secara kasat mata manusia tercipta dari cinta yang dianugerahkan Tuhan kepada kedua manusia yang berlainan jenis. dengan sadar dan tidak sadar. dua manusia berlawanan jenis akan membentuk kehidupan baru (manusia baru) di muka bumi ini, nafsu manusia menutup kesadaran apa yang diperbuat dan berjalan menurut hawa yang ada. Terlepas dari itu semua manusia hanya mengikuti segala aturan Tuhan baik dengan sadar ataupun tidak sadar, baik dengan ihlash maupun dengan terpaksa, tapi ini semua sudah tertulis pada catatan Ilahi, segala gerak yang ada adalah ketentuannya yakin ataupun tidak yakin semua sudah diatur sebelumnya.

Ketika ibu dari Sasi Cahya Prawita, merasakan adanya kehamilan, sebagai calon Bapak & Ibu yang akan dititipi anak ke 2 oleh Tuhan, secara rutin berihtiar memeriksakan kehamilan untuk maksut memantau kesehatan & kehidupan anak dalam kandungan ibunya. Alhamdulillah semua berjalan lancar dan baik hingga usia kehamilan mencapai 7.5 bulan. kemudian saat usia kehamilan 8 bulan hasil USG posisi anak Sungsang, begitu cemas merasakan. disatu sisi harus menguatkan segala kesiapan batin ibunya. pada saat itu kepercayaan tertuang pada dokter. dan bukan hanya satu dokter, yang biasanya memakai jasa dr. Rudi SPOG di Rs. Mitra Keluarga Bekasi Timur karena beliau ke Canada, kami putuskan untuk pindah ke RS. Mitra Keluarga Bekasi Barat. dengan ditangani oleh dr.Yuli SPOG dengan penuh kesabaran beliu menyatakan harus di lakukan operasi ahirnya kami memutuskan untuk pindah ke dr. Tanjung SPOG di klinik klender, dimana sudah ada gambaran pada hari yang telah ditentukan kami akan melaksanakan operasi.

Pada tanggal 17 Agustus 2006, selepas subuh isrti mengeluh, merasakan tanda-tanda akan kelahiran anak kami, kami meluncur ke Bidan Pondok Kelapa yang selama ini mendampingi dalam konsultasi, dengan didampingi bidan kami menuju RS. Islam (RSI) Pondok kopi. sebelum jalan bidan sudah terlebih dulu menelpon dr Tanjung untuk melakukan tindakan. Sampai di RSI saya mengurus segala administrasi yang diperlukan, setelah selesai saya menuju ruang melahirkan. Alhamdulillah Sasi Cahya Prawita terlahir dengan cara normal walau kondisi sungsang. Banyak sekali kecemasan saat itu, tatapan mata saya tetap kosong, penuh dengan kebingungan saya hampiri Sasi Cahya Prawita dengan tatapan yang kosong hati berbisik ada apa anak ini, ditambah dengan kecemasan yang begitu hebat saat menyaksikan pendarahan ibunya yang begitu banyak, disini benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakuan Bingung, Takut Bersatu menguasai hati seolah-olah tidak ada kehadiran Malaikat atau Syaitan yang berbisik. Setelah semua berlalu dan sholat jum'at selesai baru menyadari bahwa semua sudah ada pada catatan Ilahi " Ya Allah Ilmukan diri hamba " untuk menerima ketentuanMu